Selasa, 06 Agustus 2013

Manfaat Cacing Tanah

    Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak bertulang belakang) dan tanah telah lama banyak dibudidayakan. Ia hidup di dalam tanah yang gembur dan lembab. Cacing tanah mengandung kadar protein tinggiDari hasil penelitian menunjukkan cacing kristal mempunyai kandungan protein cukup tinggi, yaitu sekitar 72%, yang dapat dikategorikan sebagai protein murni. Kalau dibandingkan dengan jenis bahan makanan asal hewan lainnya, misalnya ikan teri yang biasanya dipakai dalam campuran ransum unggas, mempunyai kandungan protein protein kasar berkisar antara 58-67% dan bekicot dengan kandungan protein 60,90%, masih jauh lebih rendah dibanding dengan cacing tanah. kegunaannya cukup mencengangkan, yaitu untuk suplemen obat dan kecantikan.Di balik tubuhnya yang panjang dan berlendir itu banyak menyimpan manfaat. Cacing tanah umunya dikenal sebagai pembalik tanah, makanan burung, dan digunakan sebagai umpan untuk memancing. Ternyata cacing juga bermanfaat dalam dunia medis dan kesehatan.

Berikut ini manfaat cacing tanah untuk kesehatan dan pengobatan

Obat tifus

Cacing tanah yang dibersihkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri salmonella, yang biasanya mengganggu thyphosa pencernaan manusia. Pasien dapat mengkonsumsi cacing tanah rebus atau kapsul cacing bubuk dengan madu. Pengobatan Tifus menggunakan cacing tanah rupanya diakui oleh para ahli farmakologi.

Obat Diare

Wabah penyakit diare sering terjadi di masyarakat. Nah, cacing tanah menjadi salah satu obat tradisional yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit diare. Cacing tanah merupakan antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella penyebab diare disentri.

Melancarkan Sirkulasi darah

Cacing tanah mengandung enzim yang dapat menghancurkan lemak jahat di pembuluh darah,  sehingga sirkulasi darah menjadi lebih lancar. Itulah alasan mengapa cacing tanah yang sering digunakan untuk pengobatan pasien dengan hipertensi dan stroke.

Melancarkan Pencernaan

Cacing tanah mengandung enzim, katalase, dan selulosa yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh. Dengan demikian, secara tidak langsung cacing dapat membuat pencernaan menjadi lebih halus.

Antipiretik

Cacing Tanah ekstrak yang mengandung nitrogen basa,  yang dapat mengurangi demam pada penyakit tertentu seperti tifus. Penggunaan cacing tanah untuk mengurangi panas ternyata lebih baik,  daripada bahan kimia seperti parasetamol yang dapat meninggalkan efek samping. Penelitian pada laboratorium IPB telah membuktikan ini untuk pengobatan.

Menenangkan

Cacing tanah mengandung Pheretima yang dapat mempengaruhi sistem saraf. Pheretima akan membawa efek tenang, menghentikan kejang, dan mengurangi rasa sakit sehingga sangat ideal untuk digunakan untuk sakit gigi, sakit kepala, dan rematik.

Meningkatkan energi

Kandungan taurin dalam cacing tanah dapat meningkatkan metabolisme lemak,  yang akan diubah menjadi energi. Efek ini juga bermanfaat bagi wanita yang sedang diet.

Menjaga kesehatan kulit

Cacing tanah juga mengandung alfa-tokoferol dapat mempertahankan elastisitas kulit dan kemudaan. Untuk itu, bahan baku cacing tanah banyak dipasok oleh perusaahan kosmetik.

Menyembuhkan luka

Hal ini karena cacing mengandung unsusr asam arakidonat, yaitu yang bisa mempercepat pertumbuhan sel-sel baru.
Sebelum konsumsi, cacing tanah harus diolah dengan cara yang benar. Pada awalnya perut cacing dibelah, dan keluarkan tanah atau kotoran dari perutnya. Setelah itu, dicuci hingga bersih lalu rebus. Rebusan airnya juga dapat digunakan sebagai  obat tradisional. Namun saat ini sudah tersedia obat dari cacing tanah, yang dapat diperoleh dengan mudah sudah dalam bentuk kapsul, sehingga tidak repot-repot untuk memprosesnya. Perlu diingat sekali lagi, pengolahan cacing tanah harus benar-benar bersih,  sehingga  tidak ada infeksi bakteri  yang berada dalam tubuh cacing.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2011 INFO OKE | Except as noted, this content is licensed under Creative Commons Attribution 2.5.
For details and restrictions, see the Content License | Recode by Ardhiansyam | Based on Android Developers Blog