1.Jelaskan pengertian Pancasila secara etimologis ?
Jawaban :
Pengertian pancasila secara etimologis
Pancasila berasal dari bahasa sangsakerta dari india menurut muhamad yamin dalam bahasa sangsakerta kata pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal,yaitu
Panca artinya lima,syila artinya batu sendi,alas,dasar dan syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik /senonoh
Secara etimologis kata pancasila bersal dari istilah pancasyila yang memiliki arti secara harfiah dasar yang memiliki lima unsur .
Kata pancasila mula mula terdapat dalam kepustakaan Budha di india.Dalam ajaran budha terdapat ajaran moral untuk mencapai nirwana dengan melalui samadhi dan setiap golongan mempunyai kewajiban moral yang berbeda.Ajaran moral tersebut adalah Dasasyiila,saptasyiila,Pancasyiila.
Pancasila menurut budha merupakan lima aturan ( five moral principle ) yang harus di taati,meliputi larangan membunuh ,mencuri,berzina ,berdusta dan larangan minuman minuman ker as.:Mateni ( membunuh ),Maling ( mencuri ),Maadon ( berzina ) ,Mabok ( Minuman Keras),main ( berjudi )
Melalui penyebaran agama hindu dan budha,kebudayaaan india masuk ke indonesia sehingga ajaran Pancasyiila masuk ke pustakaan jawa terutama jaman majapahit yaiutu dalam buku syair pujian negara kertagama karangan empu Prapanca disebut raja menjalankan secara setia kelima pantangan (Pancasila ).Setelah majapahit runtuh dan agama islam tersebar,sisa sisa pengaruh ajaran budha ( Pancasila ) masih di kenal masyarakat jawa yaitu lima larangan ( mo limo/M5 )
2.Jelaskan mengapa bangsa indonesia di sebut sebagai kausa materialis dari pancasila ?
Jawaban :
Hal proses terjadinya pancasila yaitu melalui proses yang di sebut kausa materialisme karena nilai nilai dalam pancasila sudah ada dan hidup sejak jaman dulu yang tercermin dalam kehidupan sehari hari..Pandangan yang di yakini kebenarannya itu menimbulkan tekad bagi bangsa indonesia untuk mewujudkan dalam sikap dan tingkah laku serta perbuatannya .di sisilain,pandangan itu menjadi motor penggerak bagi tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuannya.dari pandangan inilah maka dapat di ketahui cita cita yang ingin di capai bangsa,gagasan apa saja yang akan coba di wujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
3.Sebutkan tokoh BPUPKI tentang rancangan undang-undang ?
Jawaban :
Pembentukan BPUPKI dengan ketua Dr. KRT. Radjiman W dan beranggotakan 60 orang tanggal 29 April 1954 yang bertugas mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan pembentukan Indonesia merdeka.
◦ Sidang BPUPKI I (29 Mei 1945 – 1 Juni 1945)
Membahas dasar/falsafah negara, 3 usulan :
- Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
- Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) mengemukakan :
1. Teori Negara Perseorangan (Liberalism).
2. Teori Negara Kelas (Sosialism/Komunism).
3. Teori Negara Integralistik.
- Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
} Sidang BPUPKI II (10 – 17 Juli 1945)
Keputusan penting yang dihasilkan :
a. Bentuk Negara à Republik.
b. Wilayah Negara à Wilayah Hindia Belanda.
c. Membentuk Panitia Kecil :
1. Panitia Perancang UUD à Ir. Soekarno.
2. Panitia Ekonomi dan Keuangan à Drs. Moh. Hatta.
3. Panitia Pembelaan Tanah Air à Abikusno.
d. Menyetujui piagam Jakarta sebagai pembukaan UUD.
Sidang Pleno BPUPKI tanggal 14 Juli 1945 menghasilkan (dasar-dasar) Rancangan UUD.
4.kajian Filsafat tentang Pancasila mencakup tiga pembahasan ?
Jawaban :
A.Ontologi Pancasila
1. Landasan Ontologis Pancasila
§ Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang meyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
§ Masalah ontologis antara lain: Apakah hakikat sesuatu itu? Apakah realitas yang ada tampak ini suatu realitas sebagai wujudnya, yaitu benda? Apakah ada suatu rahasia di balik realitas itu, sebagaimana yang tampak pada makhluk hidup? Dan seterusnya.
§ Bidang ontologi menyelidiki tentang makna yang ada (eksistensi dan keberadaan) manusia, benda, alam semesta (kosmologi), metafisika.
§ Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
§ Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.
§ Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki hakikat mutlak yaitu monopluralis, atau monodualis, karena itu juga disebut sebagai dasar antropologis. Subyek pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia.
B.Epistimologi Pancasila
2. Landasan Epistemologis Pancasila
§ Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
§ Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dan validitas ilmu pengetahuan.
§ Epistemologi adalah ilmu tentang ilmu atau teori terjadinya ilmu atau science of science.
§ Menurut Titus (1984:20) terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologi, yaitu:
1. Tentang sumber pengetahuan manusia;
2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia;
3. Tentang watak pengetahuan manusia.
§ Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
§ Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu belief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan.
§ Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Maka, dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia.
A.Aksiologi Pancasila
3. Landasan Aksiologis Pancasila
§ Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila.
§ Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
§ Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisika suatu nilai.
Nilai (value dalam Inggris) berasal dari kata Latin valere yang artinya kuat, baik, berharga. Dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan sebagai “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodness). Nilai itu sesuatu yang berguna. Nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan.
Download Format Pdf
http://www.ziddu.com/download/14828811/PKN.pdf.html
Download Format Pdf
http://www.ziddu.com/download/14828811/PKN.pdf.html
0 komentar:
Posting Komentar