Saya akan mengulas dan menganalisis tentang jurnal dengan
tema pembahasan “Menuju Sistem e-Goverment Terpadu dan Handal Berbasis Cloud Computing” untuk melengapi tugas
matakuliah Pengantar Komputasi Modern # yang di bimbing oleh dosen Ibu Dini
Wahyuni. Pertama tama akan saya ulas secara ringkas apa yang di terangkan di
dalam Jurnal dengan tema “Menuju Sistem e-Goverment Terpadu dan Handal Berbasis Cloud Computing” yang di buat dan
disusun oleh Eko Didik Widianto.
Sebelum lebih jauh kita membahas tentang jurnal tersebut
kita harus tau apa itu Cloud Computing
? . Istilah cloud computing sering digunakan sebagai pemanfaatan komputasi,
baik itu hardware ataupun software. Pada dasarnya cloud computing
adalah pemanfaatan teknologi komputer berbasis internet yang biasanya diwujudkan
dalam bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Cloud Computing menurut Wikipedia yang juga sebut dengan istilah
komputasi awan (cloud computing)
adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis
Internet. Cloud computing merupakan
sebuah evolusi dari virtualization berupa arsitektur yang berorientasi layanan
menggunakan komputasi utility. Cara
kerja cloud computing bersifat
transparan, mudah diakses sehingga pengguna tidak perlu tahu bagaimana
mengaksesnya
Pada
Jurnal “Menuju Sistem e-Goverment
Terpadu dan Handal Berbasis Cloud
Computing” Telah di ringkas menggunakan bahasa inggris yaitu :
“Traditional and centric approach which use dedicated server to host
e-Goverment applications makes the cost of the solution becoming high,
under-utilized computing resources (inefficiency) and cannot fulfill requirements
to deliver fourth level deployment of e-Government, regarding to its integrated
services, reliability, interoperability and availability. This research provides
a framework to implement cloud computing for integrated and reliable
e-Government system. Cloud model has been developed. Its implementation platform
using open source software are also identified. Finally, further research to
realize this community-type of cloud is challenged.”
Dalam Ringkasan tersebut dapat di artikan bahwa “Pendekatan
tradisional dan sentris penggunaan yang dedicated
server untuk host aplikasi e-Goverment merek biaya dari solusi menjadi tinggi, kurang dimanfaatkan sumber daya (inefisiensi) komputasi dan tidak
dapat memenuhi persyaratan untuk memberikan
penyebaran tingkat keempat e-Government,
sehubungan dengan layanan yang terintegrasi, keandalan, interoperabilitas dan
ketersediaan. penelitian ini menyediakan kerangka kerja untuk menerapkan
komputasi awan untuk sistem e-Government
yang terintegrasi dan dapat diandalkan. awan Model telah dikembangkan. Platform
Implementasinya menggunakan perangkat lunak open
source juga diidentifikasi. akhirnya, penelitian lebih lanjut untuk menyadari
hal ini-komunitas awan ditantang”
Setelah kita mengulas tentang jurnal “Menuju Sistem e-Goverment Terpadu dan Handal Berbasis Cloud Computing” selanjutnya adalah
menganalisis yang terdapat pada jurnal tersebut . lanjut saja kita bahas pegelaran
infrastruktur telekomunikas dan internet ke seluruh wilayah Indonesia dalam
skema Program USO (Universal Service Obligation)
telah dicanangkan oleh Pemerintah sejak tahun 2007 dan tahun 2009. Kbijakan ini
di tuangkan dalam peraturan Mentri komunikasi dan informatika.
infrastruktur TIK (teknologi informasi dan komunikasi)
berbasis internet tersebut, sistem e-Goverment
baik sektor G2G (government-to-government),
G2B (government-to-business), maupun
G2C (government-to-citizen). Sistem
ini ditujukan untuk menghantarkan pelayanan dan mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang transparan, efisien dan efektif. Model pegelaran e-Government itu dijabarkan oleh Layne dan Lee serta Chandler dan
Emanuels. Dalam model tersebut, pegelaran e-Government
mempunyai empat tingkatan/level, mulai dari yang paling dasar atau sederhana,
yaitu sebagai berikut:
1.
Publikasi informasi lewat website
sehingga masyarakat dapat mengakses secara online informasi dasar dan relevan
yang disediakan (information).
2.
Menyediakan interaksi sederhana
pemerintah dengan masyarakat, misalnya melalui email (interaction).
3.
Menyediakan layanan terintegrasi yang
bisa mendukung transaksi nilai pemerintah-masyarakat (transaction and vertical
integration); dan
4.
Mengintegrasikan layanan-layanan
antar-kantor pemerintahan (transformation and horizontal integration).
Pendekatan
tradisional dengan meletakan setiap aplikasi e-Government daerah di atas server khusus (dedicated server) menyediakan solusi yang mahal (baik operasional
maupun kapital).Pendekatan menggunakan komputing cloud meletakkan aplikasi dan
layanan e-Government di atas
infrastruktur virtual berupa VM (virtual machine). Teknologi terkait
lainnya adalah peer-to-peer networking,
overlay network serta algoritma routing.
Sistem
komputing cloud, yang merupakan
sistem terdistribusi, meletakkan aplikasi (dalam hal ini aplikasi e-Goverment)
di atas infrastruktur virtual berupa VM-VM,
yang dapat diprovisi secara on-demand.
Rancangan arsitektur sistem e-Government
berbasis komputing cloud diperlihatkan dalam Gambar 1. Aplikasi-aplikasi cloud (e-government, e-Learning, e-Health) dijalankan di atas VM. Tiga
aktor berperan:
1. Penyedia
cloud yang mengelola infrastruktur.
2. Pengguna
cloud/penyedia aplikasi e-Government dan
3. Pemakai/pengguna
aplikasi.
Keunggulan sistem ini
dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Sistem dibangun di atas kluster komputer
yang beragam dan tersebar, yang saling terkoneksi melalui jaringan internet
membentuk satu sistem terdistribusi.
2.
Kluster komputer ini dapat dibangun
dengan komputer komoditas dan/atau dari infrastruktur yang sudah ada.
3.
Sistem menyediakan platform yang
elastis,
4.
Sumber daya fisik (komputer node) dalam infrastruktur
cloud dapat diletakkan di lokasi yang diinginkan, misalnya di daerah.
5.
Sumber daya komputing (VM) digunakan dan
dilepaskan sesuai dengan permintaan pengguna cloud (on-demand) dan
auto-layanan.
6.
Infrastruktur virtual dan
layanan-layanan e-Government yang
tersedia di sistem cloud dapat diakses dengan mekanisme protokol internet (web,
ftp, p2p) menggunakan komputer standar (baik thin- maupun thick-client).
7.
Ketersediaan dan aktivitas layanan dan
sumber daya dikontrol dan dimonitor oleh pengelola cloud,yang diperlukan untuk
metering.
Keunggulan
komputing cloud ini dapat
dimanfaatkan untuk sistem e-Government
sebagai platform dan framework layanan e-Government terpadu, handal dan berkesinambungan. Di atas
framework ini layanan level-4 untuk G2G, G2B dan G2C (single-entry point, database sharing, distributed) dapat digelar. Jurnal Bisa di dapatkan dengan cara search di keywoad
“Menuju Sistem e-Goverment Terpadu dan Handal Berbasis Cloud Computing”.
Sekian tentang analisis dan ulasan saya Joko Murdiyanto
tentang jurnal yang saya pilih untuk di bahas secara detail lagi, mohon maaf
jika ada kesalahan kata kata dalam penyusunan analisis dan ulasan
ini.terimakasih banyak